Kamis, 23 April 2015



Berkah dalam Al Qur’an
Oleh Bagas Mulyanto
Al Qur’an adalah sebuah kitab suci umat Islam yang  sangat sakral dan mulya, karena Al Qur’an diyakini oleh umat Muslim sebagai kitab suci wahyu yang diturunkan oleh Allah pelantara malaikat Jibril melalui Nabi Muhammad sebagai pembawanya untuk makhluk yang ada di seluruh alam, sebagai pemungkas kitab-kitab sebelumnya seperti Injil, Taurat, Zabur dan yang membacanya terhitung ibadah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-‘Alaq 1-5. Al Qur’an diakui juga oleh umat Muslim sebagai kitab suci yang sangat lengkap dan indah. Terbukti kelengkapan Al Qur’an dapat kita temui didalam 6666 ayat dan 114 suratnya, banyak ayat –ayat Al Qur’an yang membahasa tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan makhluk hidup di seluruh alam, mulai dari kehidupan sosial kepada sesama makhluk (surat An-Nahl 70-72) sampai kegiatan individu kepada tuhannya (surat Ar-Rahman 1-10). Selain membahas tentang kehidupan makhluk, Al qur’an juga menceritakan sejarah lampau orang-orang terdahulu dan sejarah masa yang akan datang , seperti sejarah para rosul dan nabi-nabi (surat Al-Hud 120) dan sejarah orang-orang sholeh sampai sejarah orang-orang yang durhaka kepada Allah (surat Al-Fajr 7-8). Al qur’an juga membahasa segala aspek ilmu pengetahuan (surat Yunus 101) dan rahasia dari seluruh perkara yang terjadi. Keindahan  Al Qur’an bisa kita lihat dari segi tatanan bahasa dan makna. Sehingga, para qori dan qori’ah (pembaca Al Qur’an yang mengunakan nada ) saat membaca Al Qur’an  bisa menghasilkan ketenangan hati serta keteduhan dalam jiwa  saat mendengarkan bacaan ayat  Al qur’an yang di lantunkan. Selain indah juga cantik dalam tatanan bahasa, Al Qur’an juga dipercayai mempunyai keberkahan yang sangat banyak dan Al qur’an dipercayai dapat memberikan syafaat (surat Yunus 3 & Al-Anbiya 28).
Banyak umat Muslim yang mempercayai hal itu sehingga mereka belomba-lomba untuk mendapatkan keberkahan Al Qur’an dengan bebagai cara . Mulai dengan kegiatan nuzulul Qur’an sampai dengan khataman Al Quran (khotmil Qur’an). Sebenarnya keberkahan-keberkahan itu bisa di dapatkan apabila seorang hamba itu istiqomah dalam membaca  Al Qur’an  ia men ta’dzimi atau menghormati Al qur’an dan ia juga  menjadikan Al qur’an sebagai patokan pengaplikasian dalam menjalani kehidupan sehari-hari.  Kepatuhan dan ta’dzim atau penghormatan  seorang hamba terhadap Al Qur’an  itu diniatkan agar mendapatkan ridlo dari Allah, itu adalah cara yang efektif untuk mendapatkan keberkahan Al qur’an.
Keberkahan itu biasa di sebut ziyadatul khoirot (bertambahnya kebaikan/kebagusan) baik dalam kehidupan pribadi (individu) maupun dalam kehidupan sosial (masyarakat). Keberkahan yang di dapat dalam kehidupan individu adalah seorang hamba bisa menaruh dirinya dalam berbagai  keadaan dan situasi dengan sifat bijak, maksudnya adalah sifat bijak ini bawan sifat-sifat pribadi yang dimiliki oleh seorang hamba maupun sifat bawaan akulturasi orang tua, yang nanti seorang hamba itu dapat mengkonsepnya menjadi sebuah kebaikan pada pribadinya. Keberkahan yang di dapat dalam kehidupan sosial masyarakat adalah seorang hamba bisa menganalisis dirinya dari kebaikan pribadi yang telah di usahakannya menjadi aktualisasi di dalam masyarkat sosial, sehingga dapat  menjadikan kenyamanan serta kebaikan dalam menjalani hidup di tengah masyarakat sosial.
Inti dari ajaran yang terkandung dalam Al Qur’an adalah kesejahteraan dalam hidup di dunia dan akhirat serta kedamaian hati dalam mejalankan missi hidup yang nanti di pertanggung jawabkan kelak di akhirat.  Selain, kesejahteraan dan ketentraman dalam hati  Al Qur’an juga  menitik beratkan ajaran yang ada di dalamnya yaitu adab dan prilaku mulia. Adab yang di maksud adalah prilaku baik yang dilakukan manusia kepada manusia yang lain dengan menjadikan akal sebagai penuntun nafsu. Sedangkan ketentraman atau ketenangan dalam hati  adalah prilaku manusia dalam menghadapi segala sesuatu penghalang dalam kehidupan baik itu cobaan atau nikmat. Maksudnya, manusia bisa menghadapi semua penghalang itu dengan santai, tenang dan tanpa harus dengan kegalauan dan kecemasan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar