Berkah dalam Al Qur’an
Oleh Bagas Mulyanto
Al
Qur’an adalah sebuah kitab suci umat Islam yang sangat sakral dan mulya, karena Al Qur’an
diyakini oleh umat Muslim sebagai kitab suci wahyu yang diturunkan oleh Allah
pelantara malaikat Jibril melalui Nabi Muhammad sebagai pembawanya untuk makhluk
yang ada di seluruh alam, sebagai pemungkas kitab-kitab sebelumnya seperti
Injil, Taurat, Zabur dan yang membacanya terhitung ibadah sebagaimana yang
terdapat dalam surat Al-‘Alaq 1-5. Al Qur’an diakui juga oleh umat Muslim sebagai
kitab suci yang sangat lengkap dan indah. Terbukti kelengkapan Al Qur’an dapat
kita temui didalam 6666 ayat dan 114 suratnya, banyak ayat –ayat Al Qur’an yang
membahasa tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan makhluk hidup
di seluruh alam, mulai dari kehidupan sosial kepada sesama makhluk (surat
An-Nahl 70-72) sampai kegiatan individu kepada tuhannya (surat Ar-Rahman 1-10).
Selain membahas tentang kehidupan makhluk, Al qur’an juga menceritakan sejarah lampau
orang-orang terdahulu dan sejarah masa yang akan datang , seperti sejarah para
rosul dan nabi-nabi (surat Al-Hud 120) dan sejarah orang-orang sholeh sampai
sejarah orang-orang yang durhaka kepada Allah (surat Al-Fajr 7-8). Al qur’an
juga membahasa segala aspek ilmu pengetahuan (surat Yunus 101) dan rahasia dari
seluruh perkara yang terjadi. Keindahan Al Qur’an bisa kita lihat dari segi tatanan
bahasa dan makna. Sehingga, para qori dan qori’ah (pembaca Al Qur’an yang
mengunakan nada ) saat membaca Al Qur’an bisa menghasilkan ketenangan hati serta
keteduhan dalam jiwa saat mendengarkan
bacaan ayat Al qur’an yang di lantunkan.
Selain indah juga cantik dalam tatanan bahasa, Al Qur’an juga dipercayai mempunyai
keberkahan yang sangat banyak dan Al qur’an dipercayai dapat memberikan syafaat
(surat Yunus 3 & Al-Anbiya 28).
Banyak
umat Muslim yang mempercayai hal itu sehingga mereka belomba-lomba untuk
mendapatkan keberkahan Al Qur’an dengan bebagai cara . Mulai dengan kegiatan
nuzulul Qur’an sampai dengan khataman Al Quran (khotmil Qur’an). Sebenarnya keberkahan-keberkahan
itu bisa di dapatkan apabila seorang hamba itu istiqomah dalam membaca Al Qur’an
ia men ta’dzimi atau menghormati Al qur’an dan ia juga menjadikan Al qur’an sebagai patokan
pengaplikasian dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kepatuhan dan ta’dzim atau penghormatan seorang hamba terhadap Al Qur’an itu diniatkan agar mendapatkan ridlo dari
Allah, itu adalah cara yang efektif untuk mendapatkan keberkahan Al qur’an.
Keberkahan
itu biasa di sebut ziyadatul khoirot (bertambahnya kebaikan/kebagusan) baik
dalam kehidupan pribadi (individu) maupun dalam kehidupan sosial (masyarakat). Keberkahan
yang di dapat dalam kehidupan individu adalah seorang hamba bisa menaruh
dirinya dalam berbagai keadaan dan situasi
dengan sifat bijak, maksudnya adalah sifat bijak ini bawan sifat-sifat pribadi yang
dimiliki oleh seorang hamba maupun sifat bawaan akulturasi orang tua, yang nanti
seorang hamba itu dapat mengkonsepnya menjadi sebuah kebaikan pada pribadinya. Keberkahan
yang di dapat dalam kehidupan sosial masyarakat adalah seorang hamba bisa
menganalisis dirinya dari kebaikan pribadi yang telah di usahakannya menjadi
aktualisasi di dalam masyarkat sosial, sehingga dapat menjadikan kenyamanan serta kebaikan dalam
menjalani hidup di tengah masyarakat sosial.
Inti
dari ajaran yang terkandung dalam Al Qur’an adalah kesejahteraan dalam hidup di
dunia dan akhirat serta kedamaian hati dalam mejalankan missi hidup yang nanti
di pertanggung jawabkan kelak di akhirat. Selain, kesejahteraan dan ketentraman dalam
hati Al Qur’an juga menitik beratkan ajaran yang ada di dalamnya
yaitu adab dan prilaku mulia. Adab yang di maksud adalah prilaku baik yang
dilakukan manusia kepada manusia yang lain dengan menjadikan akal sebagai
penuntun nafsu. Sedangkan ketentraman atau ketenangan dalam hati adalah prilaku manusia dalam menghadapi
segala sesuatu penghalang dalam kehidupan baik itu cobaan atau nikmat.
Maksudnya, manusia bisa menghadapi semua penghalang itu dengan santai, tenang
dan tanpa harus dengan kegalauan dan kecemasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar